Selasa, 10 Januari 2012

BERIKAN APA YANG BISA KITA BERI UNTUK NEGERI INI

Judul di atas sengaja penulis berikan  agar kita mulai merenungi diri, terutama penulis sendiri.  Karena tak jarang bahkan terlalu sering kita menjelek-jelekkan bangsa ini karena tidak merasa puas dengan apa yang telah diberikannya pada kita. Kenapa beginilah?mengapa beitulah? Tapi apakah kita sudah berpikir apa yang telah kita berikan untuk Merah Putih, atau minimal mulai berpikir ingin memberikan apa pada Nusantara ini?  BERHENTI MENGELUH !!!! RAPATKAN BARISAN, BERIKAN APA YANG BISA KITA BERIKAN UNTUK NEGERI INDONESIA TERCINTA.
 Semangat diataslah yang mendasari Pegawai Satker PSDKP Natuna berkomitmen untuk menjadikan tahun 2012 sebagai tahun yang berbeda dengan tahun pendahulunya. Tentu saja perbedaan yang mengarah pada kinerja positif, menjadi lebih baik, lebih baik dan lebih baik lagi, sehingga tercipta pemerintahan yang Good Goverment.
***
Pagi tadi (10/1) sekitar pukul 09.00 Kepala Satker (Kasatker) PSDKP Natuna, Ismajaya, S.Pi, mengumpulkan stafnya, yakni Saiful Anam, S.Pi, Muhammad Ismail, A.Md, Raja Syahrudin, Riduan, Jefrizal, Apriansyah, Suroso, dan Tedy. Tujuannya tak lain dan tak bukan untuk memberikan motivasi agar pegawai mampu meningkatkan kinerja yang telah berjalan supaya lebih baik lagi. “ Kalau yang kurang baik di tahun 2011 ya ditinggalkan,” ujar Ismajaya.

Pertemuan diruang Kasatker berjalan santai tapi serius, suasana obrolan layaknya keluarga yang sedang membicarakan rumahnya, “ Kalian (baca pegawai) disini bisa membicarakan apa saja keluh kesah kalian, bisa mengangggap saya kakak atau bapak, walaupun saya belum bapak-bapak,” candanya diiringi senyum dan tawa yang lain. Selain itu,tambahnya, saya berharap ide-ide besar keluar dari kalian, selama itu demi kemajuan Satker, kita harus mendukungnya.



 Ide-ide bahkan sanggahan selama pertemuan muncul dari beberapa pegawai, dengan begitu diharapkan pegawai tidak merasa tertekan dengan beban tugasnya dan melaksanakannya dengan penuh kesadaran, keikhlasan dan penuh tanggung jawab. “ Kalau ada yang keberatan silahkan di utarakan, dengan begitu tidak ada lagi alasan terbengkalainya tugas, tak perlu lagi diingatkan, kalau tidak mengerti silahkan bertanya pada yang ngerti,” tegasnya. Kasatker ingin semua pegawai mau belajar dan meningkatkan potensinya. Dengan meningkatnya potensi diri yang dimiliki, meningkat pula keinginan untuk memberi pada Negeri. 
Tak terasa obrolan ringan tapi vital itu mengantarkan kami ke jam makan siang. Perut yang belum diisi dari pagi ditambah matahari yang enggan menampakkan wajahnya dari pagi menyebabkan cacing-cacing diperut berdemo. “Turunkan nasi goreng atau mie goreng untuk kami,” mungkin begitulah teriakan para cacing andai kita mengeti bahasa mereka. Ternyata, tuntutan para cacing ini terpenuhi dengan berangkatnya kami ke Kafe ala Pulau Kumbik.
Sebelum itu, tentu saja setiap momen tak lepas dari aksi hipegifo (baca:himpunan pegawai gila foto). Memulai tahun baru tentu foto baru pula. Kali ini foto yang tak tercover adalah Saka Ramadhani, karena harus menemani istrinya melahirkan, jadi dia digantikan Putri Kasatker, Eca.


Jarak kafe dengan kantor hanya beberapa meter saja, tak sampai 5 menit jika ditempuh dengan motor. Hidanganpun cukup sederhana, pilihan makanan hanya nasi goreng, bakso ikan (sampai sekarang penulis belum mampu menelan nih bakso, lebay), mie goreng, mie instan, dan cemilan-cemilan ala kadarnya. Minumanpun hanya teh es, teh anget, kopi, sirup, susu, extra jos susu, dan kawan-kawannya. Tapi bukan itu intinya, tapi kebersamaan kekeluargaanlah yang membuat semua makanan terasa istimewa, apa lagi gratiss tis, di tanggung kepala mah.
  
 Tempatnya pun sederhana, hanya sebuah rumah berbalut papan kayu yang berdiri diatas pantai yang saat pasang datang bangunan serasa diatas laut. Letaknyapun termasuk di pusat perkampungan sehingga tak jarang sesekali menyapa warga untuk ikut makan bersama kami, entah karena kenyang atau malu-malu tak ada yang mau singgah menemani kami. Hingga akhirnya langit mulai menumpahkan bebannya, kamipun cepat-cepat kembali ke Kantor menerjang gerimis.


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan Komen ya Gan..